Hampir 12 bulan virus Covid-19 melanda hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Covid -19 seakan turut mengubah segala aspek dalam kehidupan kita, baik di rumah maupun di tempat umum. Sudah sepatutnya kita turut mempersiapkan diri untuk beradaptasi atau menyesuaikan dengan lingkungan baru selama Covid-19. Covid-19 sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona, sebuah makhluk sangat kecil berukuran sekitar 125 nanometer. Covid-19 ditandai dengan munculnya gejala batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan. Namun banyak kondisi yang tidak nampak/muncul gejalanya atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Selain itu, dalam kondisi parah bisa menyebabkan gagal napas dan berakhir pada kematian.
Untuk mengatasi segala risiko yang terjadi selama Covid-19, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan aturan untuk menerapkan "New Normal" atau tatanan kehidupan baru yang kemudian dinarasikan menjadi adaptasi kebiasaan baru. Hal ini jelas tujuannya agar masyarakat Indonesia tetap bisa produktif dan menyesuaikan diri selama pandemi virus Covid-19.
Sebab penyebaran virus Covid-19 masih tinggi, maka sudah seharusnya kita ikut mencegah penyebarannya. Selama adaptasi kebiasaan baru ini kita juga diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
Adaptasi kebiasaan baru tersebut ialah:
- Mencuci tangan selama 20 detik menjadi salah satu kebiasaan baru yang harus kita lakukan selama masa pandemi Covid-19. Meskipun sudah sewajarnya untuk kita menjaga kebersihan, namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, bahwa mencuci tangan selama 20 detik lebih ampuh membunuh kuman dan patogen. Selain itu, mencuci tangan selama 20 detik juga mampu mengurangi bakteri secara signifikan lebih banyak daripada mereka yang mencuci hanya lima detik.
- Wajib memakai masker sebagai salah satu cara efektif mencegah penularan virus Covid-19. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan semua pihak wajib memakai masker selama masa pandemi Covid-19. Ada 3 jenis masker yakni masker kain, masker bedah, dan masker N95. Ia menjelaskan masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan kain. Selain itu masker kain dapat dipakai maksimal selama 4 jam dan harus diganti dengan masker baru dan bersih. Penggunaan masker pun harus tepat seperti mentup hidung, mulut, dan dagu.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang menjadi hal yang perlu kita terapkan guna mendukung daya tahan dan kesehatan tubuh selama masa pandemi Covid-19. Konsumsi makanan bergizi seimbang yang perlu kita terapkan ialah terdapat makanan pokok bervariasi selain nasi yakni jagung, kentang, dan umbi. Kemudian terdapat lauk pauk dengan protein yakni dari tahu, tempe, kacang-kacangan, daging sapi, ikan, ayam, dan telur. Selain itu kita juga harus mengkonsumsi sayur dan buah karena mengandung vitamin dan mineral guna meningkatkan daya tahan tubuh. Tips yang terakhir ialah kita harus selalu mencuci sayur dan buah dengan bersih dan makanan dimasak dengan matang.
- Menjaga jarak minimal 1m sesuai penelitian ilmuwan yang hasilnya diterbitkan di jurnal The Lancet bahwa menjaga jarak minimal 1m bisa menjadi cara terbaik untuk menekan kemungkinan terkena infeksi virus Covid-19.
- Olahraga secara rutin dapat mencegah terjadinya gangguan mental yang dialami oleh sebagian orang karena adanya penerapan karantina dan isolasi, maupun jaga jarak (physical dystancing). Gangguan mental tersebut misalnya depresi, kecemasan, sindrom kelelahan dan stress. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik juga dapat menghindarkan seseorang dari penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, penyakit yang kemungkinan besar dapat terjadi pada masa pandemi Covid-19. Olahraga yang dapat dilakukan yakni jalan cepat, menari, bersepeda, maupun lari-lari atau jogging.
- Menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat dengan meminimalisir kebutuhan hidup lebih rinci. Kita dapat mengurangi limbah rumah tangga dengan gaya hidup minimalisme, yakni dengan menyeleksi barang-barang yang tidak diperlukan. Kemudian, tidak membuang makanan yang menyebabkan mubazir dan limbah. Selain itu, ketika berkegiatan di rumah pastikan rumah kita memiliki sistem sirkulasi udara yang baik. Jika rumah kita punya banyak jendela, buka jendela itu dari pagi hingga sore, agar sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik.
Sumber:
Bima, O., & Yanty, D. (2020, November 18). Kegiatan di Masa Pandemi Apakah Dapat Menciptakan Lingkungan Sehat dan Bersih? Retrieved from ketik.unpad.ac.id: https://ketik.unpad.ac.id/posts/713/kegiatan-di-masa-pandemi-apakah-dapat-menciptakan-lingkungan-sehat-dan-bersih-2
Irawati, T. (2020, Juni 19). Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru. Retrieved from promkes.kemkes.go.id: https://promkes.kemkes.go.id/menuju-adaptasi-kebiasaan-baru
News, B. (2020, Juni 7). PSBB: Jarak aman cegah penyebaran Covid-19, satu atau dua meter? Retrieved from bbc.com: https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/majalah-52922696.amp
Pratiwi, Y. (2020, Maret 15). Alasan Harus Mencuci Tangan Selama 20 Detik. Retrieved from cantik.tempo.co: https://www.google.com/amp/s/cantik.tempo.co/amp/1319702/alasan-harus-mencuci-tangan-selama-20-detik
Rokom. (2021, Januari 19). Begini Aturan Pemakaian Masker Kain yang Benar. Retrieved from sehatnegeriku.kemkes.go.id: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200609/5834051/begini-aturan-pemakaian-masker-kain-benar/
Varia, D. (2020, September 09). Pentingnya Olahraga di Kondisi Pandemi COVID-19. Retrieved from darya-varia.com: http://www.darya-varia.com/id/read/pentingnya-olahraga-di-kondisi-pandemi-covid-19-1#:~:text=Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik,waktu di rumah dengan menonton