Kabar mengenai adanya vaksin Covid-19 jenis Sinovac sudah menjadi rahasia umum di masyarakat. Sebelumnya vaksin yang berasal dari China ini telah dievaluasi BPOM dan menunjukkan efikasi atau kemampuan pencegahan mencapai 65,3%. Vaksin yang telah diuji klinis selama 3 tahap ini tiba di Indonesia pada hari Minggu (6/12/2020) sebanyak 1,2 juta dosis vaksin. Bahkan disebutkan Joko Widodo (Jokowi) bahwa ke depannya masih ada jutaan dosis vaksin yang akan didatangkan.
Penyuntikan vaksin ini pertama kali diberikan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tanggal 13 Januari 2021 bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Sebelum melakukan penyuntikan, Jokowi tampak berkonsultasi mengenai kondisi kesehatannya secara umum dan tim dokter kepresidenan juga menunjukkan kotak vaksin bertuliskan Sinovac sebelum disuntikkan ke Jokowi. Bahkan di tanggal 27 Januari 2021 atau tepat 14 hari setelah vaksin pertama, Jokowi juga disuntik vaksin Covid-19 yang kedua kalinya.
Pemandangan penyuntikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac ini ternyata juga sudah sampai ke ranah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Budi Irawanto beserta pejabat dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bojonegoro juga mendapat suntikan vaksin pertama pada tanggal 28 Januari 2021 di Gedung RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ani Pudji Ningrum menyampaikan Kabupaten Bojonegoro sendiri telah menerima sebanyak 3.680 vaksin dan didistribusikan ke sejumlah 48 fasilitas kesehatan di Bojonegoro. Adapun alur tahapan proses vaksinasi di Bojonegoro yakni verifikasi calon penerima dengan menunjukkan bukti identitas, analisa fisik sederhana, pemberian vaksin dari petugas, dan di tahap akhir yakni observasi gejala pasca vaksin selama 30 menit sekaligus memperoleh kartu vaksinasi elektronik.
Meskipun kegiatan vaksinasi sudah mulai dilaksanakan, namun pada dasarnya vaksin merupakan pencegah dan penguat sistem kekebalan tubuh, bukanlah obat virus Covid-19. Bahkan melalui laman resmi #SatgasCovid-19 meluruskan bahwa vaksin tidak sama dengan obat suatu penyakit. Vaksin hanya sebagai pendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari penularan ataupun kemungkinan sakit. Maka dari penyampaian ini masyarakat diharapkan masih tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yakni memakai masker, rutin mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak.
Sumber:
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20201228071331-25-586822/satgas-covid-19-vaksin-bukanlah-obat